visitor

free counters

Selasa, 27 Maret 2012

Cara mengurangi sifat CEMBURU-nya…


1. Berdoalah
Ini penting, karena kita tahu bahwa Sang Maha Pencipta-lah yang paling mampu membolak balikkan hati manusia. Dan paling mengerti keinginan hambanya tanpa kita bicara sekalipun. Jangan sepelekan arti doa, dalam hal apapun..bukan?

2 . Ajak dia bergabung dalan rutinitas anda sehari-hari,agar dia melihat langsung bahwa memang semuanya berjalan normal dan apa adanya. Dimana kadang memang ada situasi tertentu yang mengharuskan kita bertemu dengan nasabah yang cantik/pelanggan tampan yang tetap berhubungan secara formal dengan kita di tempat kerja. (Biarkan dia berfikir, bahwa tak selamanya isi kegiatan kita itu ‘Se-rendah Prasangkanya).

3. Suatu kesempatan, tinggalkan dia ngobrol dan terlibat pembicaraan dengan rekan kerja atau teman kita. Atur agar hal itu tak tampak seperti disengaja, tapi buat itu terjadi. Kadang teman kita membicarakan hal2 yang memang mengena, atau membuat dia berfikir bahwa manusia lain-pun punya masalah, rencana2, yang tak melulu perasaan dan cinta. Terkadang membiarkan dia menjadi pendengar-pun juga baik efeknya. Lakukan hal ini jangan hanya sekali. Lakukan sekian kali kesempatan.

4. Gali masa lalunya, mungkin ia memiliki sebuah kejadian atau Trauma tersendiri.
Buktikan bahwa tak selamanya kejadian tersebut membuntutinya. Buktikan juga bahwa kita bisa dia andalkan sebagai kekasih yang setia, tanpa harus ada disampingnya setiap saat. Dan Uraikan bahwa dalam berhubungan, harus ada kepercayaan dan kelapangan keikhlasan bagi saat-saat Privacy pasangan. Sadari bahwa setiap manusia membutuhkan waktu2 sendiri. Dan itu memang dibutuhkan untuk me-refresh jiwa seseorang. (Buat dia percaya dan melihat sendiri bahwa Privacy-Time kita memang nggak Negatif).

5. Ajaklah kekasih anda berdiskusi mengenai idola-idola yang dia sukai, apa yang membuatnya tertarik, diskusikan dan tersenyumlah saat dia bersemangat menceritakan idolanya.
Buat dia berfikir bahwa di dunia ini Manusia-Manusia indah akan terus berdatangan dan lalu lalang di hadapan kita. Itu kenyataan,.. dan tak perlu kita pura-pura tak tertarik pada mereka yang memang indah. Tapi buat statemen bahwa hanya dialah yang ada di hati kita. Dan kagumilah seorang yang memang menarik dia dan anda. Bicarakan dan kagumilah bersama, dia akan berpikir bahwa semuanya tetap normal dan tak perlu dikhawatirkan.

Kita pastinya memiliki intuisi apa yang harus kita lakukan padanya, dan apa yang tidak. Lakukan dengan tulus agar anda benar-benar bisa merubahnya.
Dan nikmatilah saat-saat pasangan anda mulai dapat menerima keadaan yang anda ajarkan.

Anda akan menemukan kembali kekasih anda yang Manis dan menghargai waktu anda
Selama kita benar2 tulus merubah sifat buruknya, kesabaran anda dalam mendidiknya secara emosional dapat anda petik hasilnya sooner or later.

4 Cara Menguji Kesetiaan Pasangan


Bagaimana cara menguji kesetiaan pasangan? Sebagian orang berpendapat bahwa menguji kesetiaan pasangan atau pacar adalah hal yang bodoh. Ujian terhadap kesetiaan bukan semata-mata timbul dari rasa ketidakpercayaan terhadap pasangan, justru untuk meyakinkan diri kita bahwa pacar kita memang layak dipercaya. So, nggak ada salahnya kan menguji kesetiaan pasangan. Bagi yang ingin mengetahui seberapa setia pasanganmu, ayo kita mulai bagaimana cara menguji kesetiaan pasangan
1. Menguji dengan berjauhan
Sebenarnya ini sama saja dengan menjalani hubungan jarak jauh. Bedanya, kita sengaja melakukannya untuk mengetahui seberapa setia pasangan kita. Seperti yang sudah kita tahu bahwa dalam hubungan jarak jauh sangat rentan terjadinya penyelewengan Hal ini dibahas dalam 7 alasan kenapa seseorang selingkuh. Tapi, hubunganjarak jauh ini bisa dijadikan indikator seberapa setia pasangan kita. Kalau dalam menjalani hubungan jarak jauh ini dia sudah berani macam-macam, hmmmm.., kayaknya doi bukan tipe setia tuh…
2. Memutuskan komunikasi
Coba deh, sekali waktu putuskan komunikasi dengan pacarmu. No Phone: no call, no SMS. Terus lihat bagaimanan reaksinya terhadap situasi ini. Kalau dia memang benar-benar cinta sama kamu tentunya dia akan sibuk mencari tahu kenapa dan ada apa. Tapi kalau reaksinya adem-adem saja, seolah tidak terjadi apa-apa, wah kayaknya harus dikaji ulang nih kalau mau ngasih kepercayaan penuh sama dia.
3. Uji dengan Komitmen
Ajaklah pasangan kamu untuk berkomitmen, membuat sebuah komitmen yang jelas dan lebih serius. Lihat bagaimana responnya. Biasanya orang-orang (terutama cowok) yang pacaran hanya untuk kesenangan semata akan langsung lari terbirit-birit begitu mendengar kata serius dan komitmen. Beda dengan cowok yang memang benar-benar serius. Dia akan menjawab dengan tegas, kalau pun tidak, biasanya mereka punya sebuah alasan yang kuat.
4. Uji dengan SMS
Sebenarnya ini cara yang paling mudah dilakukan. Tapi paling berresiko dan cenderung Childist. Sebagai alternatif tentu masih layak untuk dicoba. Caranya mudah, cuma dengan berpura-pura menelpon sebagai orang lain. Atau sms nyasar gitu, lah… Terus ngajak kenalan dan tanya, apa dia sudah punya pacar atau belum..? Siap-siap nyemplung sumur kalau jawabannya ‘belum’. hahaha…….
Cara terakhir ini pernah dilakukan cewekku dulu . Tapi berhubung aku emang dasarnya cowok setia, jadi lulus deh…!
oke, selamat menghadapi ujian. semoga lulus dengan hasil terbaiik..!


Cara Menghilangkan Rasa Cemburu



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtMOBvoha6Sw6kVMNOKTdX2doSwKQS5etspXizcvXjBP9muQ4hqlS8sO53p8xPqUpMGvIz25nFxtg9Ys46CWebgCbE2kUuyYXCqPdzWzkJ0mc7T00ioriOdXwU3mO4iof9Ms2cn3tfqLg/s1600/cemburu.jpgCemburu sering disebut-sebut sebagai 'bumbu' dalam sebuah hubungan percintaan. Tapi, jika cemburu menjadi berlebihan maka akan mengancam hubungan Anda. Lalu bagaimana mengendalikan rasa cemburu?

Seperti dikutip dari Relationship Sex Success, cemburu merupakan sikap negatif yang dapat merusak hubungan. Jika Anda termasuk wanita yang memiliki rasa 'jealous' yang cukup besar kepada pasangan, segera atasi rasa cemburu Anda, untuk menyelamatkan hubungan. Bagaimana caranya? Berikut tipsnya!

Mengenali kecemburuan
Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah mengenali rasa cemburu Anda. Seperti dikutip dari sofeminin, kecemburuan yang terjadi dalam suatu hubungan merupakan rasa benci kepada orang yang dianggap saingan seksualnya. Rasa cemburu merupakan penggabungan rasa takut dan marah, rasa takut kehilangan pasangan yang dicintai dan kemarahan karena melihat pasangan tertarik pada wanita lain. Dibalik rasa takut dan marah ini, biasanya ada keinginan untuk mengontrol pasangan Anda.

Oleh sebab itu, sebelum mengambil respon yang berlebihan dari rasa cemburu Anda, sebaiknya kenali situasinya terlebih dahulu. Berpikirlah lebih objektif. Tanyakan pada diri sendiri, apakah ketika si dia pergi makan siang dengan rekan wanitanya memiliki alasan kuat untuk dicemburui atau ini hanya pemikiran negatif Anda.

Lebih percaya diri
Penyebab rasa cemburu yang berlebihan adalah kurangnya self-esteem. Semakin lama, jika Anda merasa rendah diri maka kecemburuan yang berlebihan mulai terlihat. Anda merasa setiap teman wanita si dia merupakan ancaman untuk Anda dan hubungan Anda. Padahal, belum tentu hal tersebut benar.

Menyibukkan diri
Waktu akan terasa sangat lama jika Anda tidak memiliki kesibukan. Hal ini juga yang membuat Anda merasa pasangan menjadi jarang menghubungi Anda karena Anda menunggu-nunggu kabar darinya. Ketika si dia tidak memberi kabar, pikiran negatif kerap timbul dan Anda menjadi berasumsi buruk tentangnya. Dengan memiliki banyak kegiatan, Anda dapat menghindari pikiran-pikiran negatif ketika si dia tidak bersama dengan Anda.

Bicarakan dengan pasangan
Komunikasikanlah dengan pasangan bahwa Anda seringkali merasa tidak nyaman. Bicarakanlah dengan santai dan carilah solusinya bersama-sama. Dengan mengutarakan perasaan Anda, siapa tahu pasangan menjadi lebih menjaga sikapnya dan si dia dapat mengerti Anda. Dengan catatan, Anda pun harus merubah sikap dengan berpikir lebih positif.

Hilangkan prasangka buruk
Coba hilangkan prasangka buruk pada pasangan. Mulailah dengan tidak memeriksa telepon atau akun social media-nya seperti Facebook dan Twitter. Yakinkah diri Anda bahwa Anda pantas dengannya. Ketika Anda berpikir positif, pikiran menjadi lebih jernih.

Bahaya Ghibah, Gossip Dan Ngerumpi

Bahaya Ghibah, Gossip Dan Ngerumpi





Jika terjebak dalam situasi ghibah, ingatkanlah mereka akan  kesalahannya. Jika tak mampu, setidaknya anda diam dan tak menanggapi  ghibah tersebut. Atau anda memilih hengkang dan ‘menyelamatkan diri’.

Menggosip  adalah tindakan yang paling dibenci Allah. Tapi celakanya, kebiasaan  ini justru disukai banyak orang, baik di kantor, ditempat kerja atau  bahkan di rumah. Terurama kalangan ibu-ibu

Banyak hal yang  bergeser dan berubah dengan hadirnya pesawat televisi ke rumah kita,  terutama yang berkaitan dengan budaya dan akhlak. Salah satu yang jelas  terlihat yaitu pergeseran makna bergunjing atau menggosip.

Menggosip  adalah tindakan yang kurang terpuji yang celakanya, kebiasaan ini  seringkali dilekatkan pada sifat kaum wanita. Dulu, orang akan  tersinggung jika dikatakan tukang gosip. Seseorang yang ketahuan sedang  menggosip biasanya merasa malu. Namun, sekarang kesan buruk tentang  menggosip mungkin sudah mengalami pergeseran.

Beberapa  acara informasi kehidupan para artis atau selebritis yang dikemas dalam  bentuk paket hiburan atau infotainment dengan jelas-jelas menyebut kata  gosip sebagi bagian dari nama acaranya. Bahkan pada salah satu dari  acara tersebut pembawa acaranya menyebut dirinya atau menyapa  pemirsannya dengan istilah “biang gosip”. Mereka dengan bangganya  mengaku sebagai tukang gosip.

Saat ini hampir di setiap stasiun  televisi memiliki paket acara seperti di atas. Bahkan satu stasiun ada  yang memiliki lebih dari satu paket acara infotainment tersebut, dengan  jadwal tayangan ada yang mendapat porsi tiga kali seminggu. Hampir semua  isi acara sejenis itu, isinya adalah menyingkap kehidupan pribadi para  selebritis. Walhasil, pemirsa akan mengenal betul seluk beluk kehidupan  para artis, seolah diajak masuk ke dalam rumah bahkan kamar tidur para  artis..

Sepintas acara ini terkesan menghibur. Seorang ibu yang  kelelahan setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya mungkin akan  terasa terhibur dengan sajian-sajian sisi-sisi kehidupan pribadi  orang-orang terkenal. Apalagi kemasan acara yang semakin bervariasi ada  yang diselingi nyanyi, wawancara langsung dengan artis, daftar hari  ulang tahun para selebritis, dll. Namun jika kita cermati lebih jauh,  isinya kurang lebih adalah menggosip atau bergunjing.

Sejak awal  tahun 2002 ditandai dengan banyaknya artis yang pisah ranjang dan  bercerai. Peristiwa-peristiwa semacam ini merupakan sasaran empuk bagi  penyaji hiburan semacam ini. Pemirsa disuguhi sajian informasi yang  sarat dengan pergunjingan. Masing-masing pihak merasa benar dan tentu  saja menyalahkan pihak lainnya.

Menggosip yang merupakan tindakan  buruk, bisa tidak terasa lagi memiliki konotasi buruk jika  terus-menerus disosialisasikan dengan paket menarik pada televisi.  Menggosip akan terasa sebagai tindakan biasa dan lumrah dilakukan.  Menceritakan aib orang lain menjadi sesuatu yang tanpa beban kita  lakukan. Padahal jika kita cermati makna gosip -yang sama dengan ghibah-  barangkali kita akan merasa ngeri.

Ghibah dalam Islam

Ghibah  atau gosip merupakan sesuatu yang dilarang agama. “Apakah ghibah itu?”  Tanya seorang sahabat pada Rasulullah SAW. “Ghibah adalah memberitahu  kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?”  Tanya sahabat lagi. “ Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah  dusta!” tegas Rasulullah. Percakapan tersebut diambil dari HR Abu  Hurairah.

Dalam Al Qur’an (QS 49:12), orang yang suka menggibah  diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Jabir bin  Abdullah ra. Meriwayatkan “ Ketika kami bersama Rasulullah SAW.  Tiba-tiba tercium bau busuk yang menyengat seperti bau bangkai maka  Rasul pun bersabda, “Tahukah kalian, bau apakah ini? Inilah bau dari  orang-orang yang meng-ghibah orang lain”. (HR Ahmad)

Dalam hadits  lain dikisahkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Pada malam Isra’  mi’raj, aku melewati suatu kaum yang berkuku tajam yang terbuat dari  tembaga. Mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka sendiri. Lalu aku  bertanya pada Jibril” Siapa merka?” Jibril menjawab, “Mereka itu suka  memakan daging manusia, suka membicarakan dan menjelekkan orang lain,  mereka inilah orang-orang yang gemar akan ghibah!” (dari Abu Daud yang  berasal dari Anas bin Malik ra).

Begitulah Allah mengibaratkan  orang yang suka menggibah dengan perumpamaan yang sangat buruk untuk  menjelaskan kepada manusia, betapa buruknya tindakan ghibah.

Banyak  kesempatan bagi ibu-ibu untuk menggosip. Pada saat berbelanja  mengelilingi gerobak tukang sayur, menyuapi anak di halaman, pada acara  arisan atau kumpulan ibu-ibu. Menggibah kadang mendapat pembenaran  dengan dalih, “Ini fakta, untuk diambil pelajarannya!”. Padahal di balik  itu kurang lebih mungkin lebh banyak factor ghibahnya daripada  pelajarannya.

Benarkah orang cenderung suka mengghibah, bahkan  terkesan menikmati kebiasaan seperti ini? Menurut seorang pengasuh  konsultasi keluarga pada sebuah media cetak, mengatakan rahasia mengapa  rubriknya tetap disukai pembaca selama puluhan tahun. Katanya, pada diri  manusia itu cenderung terdapat sifat suka menggunjingkan orang lain.  Orang cenderung ingin tahu masalah yang terjadi pada orang lain. Dengan  demikian ia akan merasa beruntung tidak seperti orang lain atau tidak  dirinya saja yang menderita. Karena umumnya surat yang datang untuk  berkonsultasi adalah mereka yang memiliki masalah.

Jika demikian  kebanyakan sifat dari manusia, tentunya kita harus sering melakukan  istighfar. Syaitan dengan mudahnya mempengaruhi kebanyakan hati kita  sehingga mungkin kita tengah menumpuk dosa akibat pergunjingan.

Setiap  orang mempunyai harga diri yang harus dihormati. Membuat malu seseorang  adalah perbuatan dosa. “Tiada seseorang yang menutupi cacat seseorang  di dunia, melainkan kelak di hari kiamat Allah pasti akan menutupi  cacatnya” (HR. Muslim).

Sosialisasi pergunjingan di televisi  bagaimanapun harus dihindari. Jangan sampai kita merasa tidak berdosa  melakukannya. Bahkan merasa terhibur dengan informasi semacam itu. Kita  mesti berhati-hati. Bahaya ghibah harus senantiasa ditanamkan agar kita  senantiasa sadar akan bahayanya. Benar kiranya jika dikatakan bahwa dulu  orang tinggal di dalam rumah karena menghindari bahaya dari luar. Kini  bahaya justru berasal dari dalam rumah sendiri yaitu dengan hadirnya  acara yang menurunkan kualitas iman di televisi.

Tips Menghindar  Diri Dari Ghibah

Penyakit yang satu ini begitu mudahnya  terjangkit pada diri seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula  melalui kegiatan arisan, berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung  belanjaan, bahkan melalui pengajian. Untuk menghindarinya juga tak  begitu mudah, mengharuskan kita ekstra hati-hati

1. Berbicara  Sambil Berfikir

Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara,  ‘perlukah saya mengatakan hal ini?’ dan kembangkan menjadi, ‘apa  manfaatnya ? Apa mudharatnya?’. Berarti, otak harus senantiasa  digunakan, dalam keadaan sesantai apapun. Seperti Rasulullah saw, yang  biasanya memberi jeda sesaat untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan  orang.

2. Berbicara Sambil Berzikir

Berzikir di sini  maksudnya selalu menghadirkan ingatan kita kepada Allah SWT. Ingatlah  betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada orang yang  ber-ghibah. Bawalah ingatan ini pada saat berbicara dengan siapa saja,  dimana saja dan kapan saja.

3. Tingkatkan rasa Percaya Diri

Orang  yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain,  sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan ia pun  berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap  dirinya sendiri sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan  menilai orang lain

4. Buang Penyakit Hati

Kebanyakan  ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga ketidakikhlasan  menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung  daripada kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, diapun senang  menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara daripaad  dirinya.

5. Posisikan Diri

Ketika sedang membicarakan  keburukan orang lain, segera bayangkan bagaimana perasaan kita jika  keburukan kita pun dibicarakan orang. Seperti hadis yang menjanjikan  bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat  orang lain, sebaliknya tak perlu heran jika Allah pun akan membuka cacat  kita di depan orang lain jika kita membuka ` cacat orang.

6.  Hindari, ingatkan, diam atau pergi

Hindarilah segala sesuatu yang  mendekatkan kita pada ghibah. Seperti acara-acara bernuansa ghibah di  televisi dan radio. Juga berita-berita koran dan majalah yang  membicarakan kejelekan orang.

Jika terjebak dalam situasi ghibah,  ingatkanlah mereka akan kesalahannya. Jika tak mampu, setidaknya anda  diam dan tak menanggapi ghibah tersebut. Atau anda memilih hengkang dan  ‘menyelamatkan diri’.

Tips Menjadi Pribadi Yang Dewasa


19 tips menjadi pribadi yang menawan 

1. Berubahlah dengan waktu dan tempat! Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersama kamu! Menangislah, dan kamu akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya! Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering kamu bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian kamu akan semakin matang tanpa kamu sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.
Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata.

4. Hargailah dan nikmatilah alam. Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya: bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain. Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak terduga, percayalah!

6. Jaga tingkah laku. Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan. Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain. Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.

9. Jangan rendah diri. Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!

10. Jangan sombong. Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal. Jangan membatasi diri kamu, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian kamu. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga kamu akan semakin “bersinar” dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain. Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar. Semakin sering kamu belajar, maka semakin banyak yang kamu ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi kamu, sehingga kamu merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun. Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka kamu akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang kamu tahu, maka akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar kamu…yakinlah!

15. Selalu tegap, sigap, dan siap. Posisi atau postur tubuh kamu di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri kamu yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!

16. Selalu tersenyum pada orang lain. Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

17. Senang bekerja sama dengan orang lain. Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat.

18. Senang menolong orang lain. Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19. Terimalah nasib apa adanya. Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa “badai pasti berlalu” dan “roda itu berputar”. Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

sifat manusia

15 sifat manusia dalam Al-Quran


cukup sudah…
fitrah insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa kita menuju jannahNya.
tidak cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan berlomba menujut Syurga.
Karena sifat dasar manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita,
sungguh, sungguh hina lagi dina!!!
makhluk apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan langit menolaknya selain manusia!?
makhluk apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya selalu berada dalam kerugian kecuali orang-orang tertentu saja!?
Benarlah umar yang berkata
“ya Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”
Sungguh jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia
Mari kita telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang bernama manusia ini…
pertama, manusia itu LEMAH
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
kedua, manusia itu GAMPANG TERPERDAYA
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
ketiga, manusia itu LALAI
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur  1)
keempat manusia itu PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
kelima, manusia itu BERSEDIH HATI
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
keenam, manusia itu TERGESA-GESA
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)
ketujuh, manusia itu SUKA MEMBANTAH
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
kedepalan, manusia itu SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq : 6)
kesembilan, manusia itu PELUPA
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
kesepuluh, manusia itu SUKA BERKELUH-KESAH
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)
kesebelas, manusia itu KIKIR
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)
keduabelas, manusia itu SUKA MENGKUFURI NIKMAT
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf  : 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
ketigabelas, manusia itu DZALIM dan BODOH
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)
keempatbelas, manusia itu SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)
kelimabelas, manusia itu SUKA BERANGAN-ANGAN
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)

yah… itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran. Mengerikan bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat buruk manusia ini.  Sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!!!
solusi pertama, tetap berpegang teguh kepada tali agama dan petunjuk-petunjuk dari Allah
Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)
solusi kedua, tetap berada dalam ketaatan sesulit apapun situasi yang melanda
tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya. “wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya”
pun Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)
solusi ketiga, jaga keimanan kita
adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap memiliki trend yang menanjak.
Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji. Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar mencintai sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!
solusi keempat, Berjama’ah
manusia itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah. Adakah yang meragukannya?

Mencoba untuk ikhlas

Ya Allah, ku pasrahkan semua yg sudah terjadi dan akan terjadi pada diriku nanti.

Berkahilah apa yg aku lakukan di dunia ini,
lancarkanlah segala urusanku,
berikan yg terbaik dan yg bermanfaat untuk ku,
aku percaya akan ada hikmah nya dari semua yg terjadi pada diriku,
Kau maha tau segalanya, Kau tau apa yg terbaik untuk ku.
Maka dari itu berikan keikhlasan untuk ku bisa menerima yg sudah kau tetap kan untuk ku.
aku percaya dan yakin sekali jodoh, maut, rezeki, sudah Kau tetapkan untuk ku.
kalau dia memang jodoh ku pasti suatu hari Kau akan membuka mata hati dan pikirannya,
dia akan menerima aku apa adanya.
dy akan menghubungi ku kembali, bersilahturahmi kembali dengan ku.
Mungkin aku tidak akan mengganggunya lagi, maka dari itu jaga dia ya Allah, berikan yg terbaik untuknya.
dan berikan ketenangan untuk ku.. :)